SPARTACUS CAPUA
Gladiator—-foto: Istimewa Capua. Inilah kota pertama yang saya kunjungi sejak memulai bertugas di Vatikan. Kota kecil seluas 48,63 km2 dan berpenduduk sekitar 18,5 ribu jiwa terletak 189,6 km selatan Roma dan 25 km utara Napoli.…
Gladiator—-foto: Istimewa Capua. Inilah kota pertama yang saya kunjungi sejak memulai bertugas di Vatikan. Kota kecil seluas 48,63 km2 dan berpenduduk sekitar 18,5 ribu jiwa terletak 189,6 km selatan Roma dan 25 km utara Napoli.…
Omah Petroek, memang rumahnya rakyat dan seniman. Maka yang ada adalah rakyat dan seniman. Hasrat naluriah seniman adalah bertemu dengan rakyat.
Meskipun dalam perjalanan sejarah umat manusia selalu muncul pengkhianat-pengkhianat baru. Sepertinya, setiap zaman melahirkan pengkhianat baru. Dan pengertiannya pun berkembang.
Pagi-pagi, sahabat saya, Subekti, sudah mengirimkan tulisan pendeknya tentang “Tujuh Belasan.” Tulisan pendek itu dibuka dengan alenia, yang menurut saya menarik. Kata dia, upacara bendera hari ini adalah penanda waktu yang penting dalam sejarah Indonesia.…
Kaki langit bagian barat sudah memerah, ketika pesawat Twin Otter yang kami tumpangi (14 orang) mendarat di Bandara Frans Kaisiepo. Dua jam kami terbang dengan pesawat kecil yang memiliki kapasitas 19 orang itu dari Bandara Ewer,…
Pagi itu, Timika tidak hanya diselimuti mendung tapi hujan gerimis. Pesawat Twin Otter yang kami tumpangi (14 orang) meninggalkan Bandara Mozes Kilangin, Timika ketika rintik hujan makin deras. Maka, hujan mengiringi penerbangan kami dari Timika…
Hari Rabu, 30 Mei 2023, pukul 06.46, pesawat Garuda yang saya tumpangi mendarat di Bandara Sentani, Jayapura. Pagi itu saya menghirup udara Papua, “surga kecil yang jatuh ke bumi”, kata Franky Sahilatua. Benarkah Papua…
Selama lima hari, saya di Surabaya. Di kota Pahlawan itu–semoga gelar itu benar-benar sebagaimana artinya di tengah banyak orang sok pahlawan dan menjadi pahlawan kesiangan–saya jumpa lagi dengan sop kikil, rujak cingur, sate ranggi, sate…
Di lobi sebuah hotel di Jalan Juanda, Bandung, saya duduk menikmati malam, setelah seharian keliling kota. Malam itu, saya benar-benar menikmati lobi. Duduk. Minum. Ngelamun. Melihat orang keluar masuk hotel. Saya ingat diskusi kecil…
Beberapa hari lalu, saya bertemu beberapa kawan di sebuah warung makan di belakang Balai Kota Jakarta Selatan. Warung itu milik sahabat saya, Retno. Ia hebat, setelah purnakarya tidak duduk manis, diam saja menikmati hari-harinya. Tidak!…